Black Box Testing adalah pengujian yang dilakukan dengan mengamati hasil input dan output dari perangkat lunak tanpa mengetahui struktur kode yang ada di dalam perangkat lunak tersebut. Black Box Testing dilakukan di akhir pembuatan perangkat lunak untuk mengetahui apakah perangkat lunak sudah berfungsi dengan baik atau belum.
Perlu diketahui bahwa pemberian nama Black Box diambil dari gambaran bagian luar perangkat lunak. Black Box menggambarkan sebuah kotak yang bagian dalamnya tertutup oleh lapisan hitam, jadi apapun yang ada di dalam kotak tersebut tidak akan terlihat. Sama halnya seperti sebuah perangkat lunak, Black Box hanya menggambarkan bagian luar (tampilan) dari perangkat lunak, sedangkan bagian dalam (struktur kode) dari perangkat lunak tidak akan terlihat.
Kelebihan dan Kekurangan Black Box Testing
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Penguji tidak perlu memiliki pengetahuan tentang pemrograman. | Dimungkinkan tidak terdeteksi kesalahan pada saat pengujian, dikarenakan penguji kurang teliti dan tidak memiliki pengetahuan teknis. |
| Penguji tidak perlu memeriksa kode program. | Ada bagian kode program yang tidak diuji sama sekali. |
| Memungkinkan penguji dan pengembang bekerja secara independen tanpa mengganggu proses kerja satu sama lain. | Kemungkinan pengujian dilakukan oleh pihak pengembang (programmer). |
